Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi melanjutkan penguatan di hari pertama perdagangan saham pada 2016. Analis PT Investa Saran Mandiri, Kiswoyo Adi Joe menuturkan, ada harapan pertumbuhan ekonomi lebih pada 2016 seiring proyek infrastruktur meningkat memberikan sentimen positif ke pasar modal Indonesia. Pertumbuhan ekonomi Indonesia diharapkan mencapai di atas http://www.beg.utexas.edu/aec/forum/member.php?u=4321 lima persen pada 2016. Dengan melihat kondisi itu, Kiswoyo memprediksi, IHSG berada di kisaran 4.400-4.600 pada perdagangan saham Senin pekan ini. \”Selain itu harusnya ada January Effect. Transaksi perdagangan saham juga stabil,\” ujar Kiswoyo saat dihubungi Liputan6.com, Senin (4/1/2016). Selain itu, Kiswoyo menilai belum ada sentimen signifikan dari eksternal. Hal
itu diharapkan dapat menopang IHSG. Kiswoyo yakin kondisi pasar modal Indonesia relatif baik pada tahun ini. Ia menargetkan IHSG dapat menembus level 5.800, asal ditopang pertumbuhan ekonomi. Sedangkan faktor eksternal seperti ketidakpastian kenaikan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS) pun sudah hilang. Namun Kiswoyo mengingatkan faktor pertumbuhan ekonomi Indonesia bila meleset dari target lima persen maka dapat membebani IHSG. Ada pun sektor saham yang masih dapat menarik dicermati antara lain sektor saham konstruksi, keuangan terutama bank, semen dan infrastruktur. \”Kalau sektor perkebunan dan tambang dijauhi dulu karena harga komoditas masih melemah,\” kata Kiswoyo. Sementara itu, Analis PT Asjaya Indosurya
Securities, William Suryawijaya menuturkan IHSG mampu mempertahankan level support 4.533 hingga penutupan perdagangan saham 2015. Ini menunjukkan kekuatan IHSG masih cukup besar. Hal itu berpotensi untuk menggapai level resistance 4.657 cukup besar. \”Pola pergerakan menunjukkan arah sedang memulai kenaikan yang baru ditunjang oleh posisi nilai tukar rupiah yang cenderung stabil serta pergerakan bursa saham global dan regional optimistis menyambut 2016,\” jelas William. Untuk rekomendasi saham di awal pekan ini, William memilih saham PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), dan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) untuk dicermati pelaku pasar. Sedangkan Kiswoyo
memilih saham PT Unilever http://sf.nung.edu.ua/index.php?showuser=22846 Indonesia Tbk (UNVR), PT Tiga Pilar Sejahtera Tbk (AISA), BBNI, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI).
Penguatan dolar
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar