Harga beras 2015 Kalau Bulog masih terus memberikan kepercayaan kepada pedagang besar, tanpa diberikan pedagang kecil, maka sulit harga beras akan turun,\” ucap Sekjen Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI), Ngadiran. Menurut Ngadiran, masyarakat ketika ingin membeli beras pasti pergi ke pasar tadisional, bukan ke pedagang besar seperti di pasar induk. Dengan demikian, http://www.merkfunds.com/exit/?url=http://smart-detox.web.id/ harga yang diterima masyarakat pastinya mahal karena pedagang pasar membelinya di pasar induk. \”Kita itu engak minta besar, kita ingin membantu menstabilkan harga beras. Misalnya kita dialokasikan satu pasar itu 5 sampai 10 ton, dan kalau diberikan saya yakin harga beras akan turun dengan cepat,\” ujarnya. Agar mendapatkan pasokan dari
Bulog, dirinya pun bersama anggota APPSI telah mengajukan permohonan permintaan. Namun, selalu ditolak oleh orang Bulog yang berada di lapangan. \”Kalau Bulog bilang telah menyalurkan besar ke pedagang besar, pedagang kecil dan satgas melalui operasi pasar. Yang saya mau tanyakan pedagang kecil yang mana, selama ini ada 153 pasar di Jakarta, belum pernah dapet,\” tutur Ngadiran. Seperti diketahui, awal Februari 2015 harga beras melonjak 30 persen di Pasar Induk Cipinang, Pulogadung, Jakarta Timur. Beras yang http://www.infoforthai.com/forum/go.php?http://smart-detox.web.id/ paling murah atau kualitas IR2, naik dari Rp 8.500 menjadi Rp 11 ribu per kg. Sementara untuk kualitas IR1 dari Rp 9.500 naik menjadi Rp
12 ribu per kg.
Harga beras 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar