Minggu, 29 November 2015

Ilmuwan kimia

Meskipun upaya mengendalikan penyebaran penyakit malaria sudah dikembangkan sejak lama, penyakit ini masih memakan korban lebih dari 400.000 jiwa setiap tahunnya. Peneliti dari University of California Irvine telah mengembangkan sebuah alat yang dapat mengurangi angka tersebut secara signifikan. Menggunakan teknologi yang disebut \’gene drive\’, para ilmuwan telah menciptakan spesies nyamuk http://stbpr.com/how-to-choose-the-right-cosmetics-for-your-face/ yang dimodifikasi secara genetik yang tidak mampu menularkan malaria ke manusia dan dapat mengubah populasi liar lainnya hanya dalam beberapa generasi. Gene Drive, menurut informasi yang dihimpun dari Geek, Jumat (26/11/2015), merupakan istilah untuk menggambarkan tindakan modifikasi tertentu seluruh populasi organisme. Tim ilmuwan menggunakan prosedur pengubahan genetik yang disebut CRISPR-Cas9


untuk menambahkan sebuah gen untuk antibodi malaria terhadap telur nyamuk Anopheles stephensi. Serangga ini adalah salah satu penyebab utama malaria. Tetapi mereka tidak akan memindahkanya ke manusia ketika menggigit. DNA mereka justru menyebabkan mereka dapat menghasilkan antibodi bagi parasit malaria. Tentu saja ini luar biasa karena serangga sebenarnya tidak punya antibodi sendiri. Penting untuk dicatat, serangga ini terbatas pada laboratorium dan belum dianggap siap untuk diterapkan di dunia nyata. Tujuan gene drive adalah http://www.arniestoledo.com/how-to-choose-your-personal-scent/ untuk mengubah populasi nyamuk liar secara agresif menjadi genotipe baru, sehingga Anda dapat memastikan tidak ada dampak dari modifikasi genetik Anda.



Ilmuwan kimia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar