Ika merasa stres dan detak jantung Anda meningkat, letakkanlah smartphone Anda. Ya, mungkin ini adalah saran yang sederhana agar liburan Anda tak berujung `bencana`. Para ahli menyebut, media sosial dapat meningkatkan kecemasan ketika Anda stres, sehingga disarankan untuk melakukan hal lain ketimbang harus berlama-lama di media sosial. \”Media sosial penuh http://www.1570wcle.com/2015/11/25/do-those-anti-aging-creams-really-work.html dengan segala macam kecemasan. Apakah Anda ingin pergi ke pesta dan bergaul dengan sekelompok orang yang cemas?\” Kata Dr. Pamela Rutledge, director of the Media Psychology Research Center kepada Huffington Post, Kamis (26/11/2015). Rutledge memberikan contoh pada saat serangan teroris di Paris, yang mana kabar ini sangat mengganggu saat kita
sedang online. Ia tidak menyarankan untuk menghindari berita dan peristiwa, tapi ketika hal-hal buruk terjadi, media sosial membuat kita mudah terjerumus ke hal-hal negatif, seperti komentar marah, kekerasan, dan lain sebagainya. Bahkan di hari-hari biasa, Anda mungkin kerap memperhatikan bahwa media sosial seperti Twitter diisi dengan berita tentang hal-hal yang mengerikan. \”Kami semua melihat hal ini dan kita mulai merasa seperti dunia adalah tempat yang sangat menakutkan,\” ujar Rutledge. Untuk menghindari hal tersebut, smartphone Anda mungkin bukanlah sesuatu yang layak dibawa ketika Anda merasa gelisah saat berlibur bersama teman atau keluarga. Dr Anne Marie Albano, director of the Columbia University
Clinic spesialis kegelisahan dan http://eatgreentennessee.com/dna-the-future-of-nutrition/ disorders, mengatakan kepada New York Times bahwa media sosial dapat menimbul rasa cemas yang berlebih saat mendengar berita seputar ancaman teror.
Media sosial terbaru
Tidak ada komentar:
Posting Komentar