Saat ini email menjadi hal yang tak terelakkan dan memegang peranan penting dalam komunikasi antar bisnis. Namun, perannya sebagai alat penghubung yang produktif dan berharga seolah terhadang oleh adanya gangguan ancaman cyber yang menghantui. Fakta yang dipaparkan oleh Kaspersky Lab bahwa 53 persen dari email tersebut merupakan email spam. http://www.lattimore-surgicenter.com/2015/11/botox-what-is-it/ Para pebisnis tentunya tidak boleh menganggap remeh perihal email perusahaan mereka. Phishing mail, malware, dan spam mail tentunya dapat menjadi hal yang mengganggu sistem email. Terlebih lagi, sistem email perusahaan merupakan salah satu jalur utama yang dapat digunakan oleh para hacker untuk menyebarkan malware. Sebuah serangan malware yang sukses akan
memperlambat sistem email perusahaan serta membuatnya bekerja secara tidak efisien, downtime yang tidak diinginkan sehingga perlu untuk membersihkan jaringan dari malware, bahkan berita buruknya dapat menghilangkan beberapa data signifikan milik perusahaan. Sebuah studi terbaru menunjukkan bahwa lebih dari dua-pertiga kegiatan para mata–mata cyber berlandaskan phishing yang ditujukan pada para karyawan yang menggunakan sistem email tanpa adanya jaminan proteksi yang aman. Laporan yang ditemukan oleh Verizon pada 2015 menyatakan bahwa seseorang memiliki kemungkinan sebesar 23 http://www.free-daily-affirmation.com/botox-information-and-history/ persen membuka email phishing dan 11 persen cenderung akan mengakses link yang berbahaya dalam kurun waktu kurang dari satu jam setelah menerima email tersebut.
Malware berasal dari kata malicious software yang artinya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar