Anggota DPR RI, Desy Ratnasari mengimbau orang tua agar tidak memberikan gadget dahulu kepada anak-anaknya yang masih duduk di bangku sekolah dasar atau SD. \”Kemajuan teknologi, seperti semakin berkembangnya kecanggihan gadget juga mempunyai dampak negatif khususnya terhadap pola pikir anak yang masih berkembang, maka dari itu saya cenderung tidak memberikan http://www.asweetphotograph.com/home-schooling-for-todays-children/ gadget kepada anak yang masih usia SD,\” katanya, di Sukabumi, Rabu (29/7/2015). Menurutnya, gadget memang akan mempermudah si anak berkomunikasi dengan orang lain, tapi dampak negatif dari gadget tersebut adalah mudahnya si anak membuak situs-situs berbahaya bagi perkembangan pola pikirnya seperti situs porno, kekerasan hingga terorisme yang bisa mengubah kepribadian
si anak. Selain itu, usia SD si anak juga masih belum secara utuh bisa memilah dan memilih mana yang baik dan benar, sehingga khawatir dengan semakin mudahnya mereka membuka akses yang diinginkannya maka hidupnya menjadi indvidualis bahkan bisa saja cenderung melawan kepada orang tuanya. \”Kasih sayang orang tua bukan berarti harus memberikan semua yang diinginkan untuk si anak, tetapi alangkah baiknya orang tua juga memberikan sesuatu barang agar si anak lebih kreatif dan senang berkerjasama dengan orang lain bukan menjadi orang yang individualis,\” tambahnya. Desy mengatakan walaupun dirinya tidak melakukan penelitian terhadap jumlah dan sifat anak, tetapi dari pantauannya setiap
kali turun ke daerah pemilihannya maupun kunjungan ke daerah-daerah, ternyata anak SD lebih senang menggunakan gadget dibandingkan permainan tradisional yang membutuhkan kerjasama kelompok. Ke depannya, politisi Partai Amanat Nasional ini akan mencari http://www.asweetphotograph.com/homeschooling-faq-6-kinds-of-record-keeping/ solusi yang tepat agar anak SD kembali lebih senang kerja/belajar/bermain kelompok dibandingkan hanya memanfaatkan gadget untuk komunikasi maupun belajarnya.
Anak sd tawuran
Tidak ada komentar:
Posting Komentar