Asisten frontliner Brak! Tangan pria berjaket hijau memukul badan bus yang digunakan untuk mengangkut tersangka pembunuhan Asisten Presiden Direktur PT XL Axiata Hayriantira. Adik korban Hayriantira, Agung Ari Wibowo (29), terbakar emosi mengetahui kekejaman Andy Wahyudi ketika menghabisi nyawa wanita 37 tahun tersebut. Matanya melotot. Mulutnya tidak berhenti mengucap makian dan sumpah. http://indr.info/male-menopause-the-alternative-anti-aging-approach/ Dia dan anggota keluarga yang lain juga berniat melayangkan bogem ke tersangka. Kecewa atas tindakan Andy yang juga teman dekat Ryan. Namun, niatnya dicegah sang ibu angkat. Dia berusaha menenangkan anggota keluarganya. \”Jangan dipukul. Kasihan,\” kata sosok wanita berjilbab itu. Dia lalu menjauhkan adik Ryan dari bus bergambar angsa putih
terbang. Hal sama dilakukannya ke anggota keluarga lainnya yang juga tengah melampiaskan amarah. Wanita yang tidak lain tante Ryan itu juga meminta polisi tidak mengeluarkan Andy dari bus sebelum anggota keluarganya tenang. Kejadian ini berlangsung ketika bus yang membawa Andy ke Hotel Cipaganti, Tarogong, Garut, Jawa Barat untuk prarekonstruksi. Polisi akhirnya menjauhkan keluarga korban dari bus dan menunggu situasi aman, baru mengeluarkan Andy. Tersangka langsung digiring polisi ke kamar nomor 5 Hotel Cipaganti. Kamar yang menjadi saksi bisu pembunuhan Ryan oleh Andy. Prarekonstruksi berlangsung tertutup di kamar hotel pada Jumat 7 Agustus 2015. Pada reka ulang itu, tersangka memperagakan 34
adegan dengan pengawalan ketat polisi. Sejumlah barang bukti juga disertakan, antara lain sandal dan pakaian korban, puntung rokok, serta 1 unit kendaraan milik Ryan. Polisi memang memberi tahu keluarga Ryan tentang rekonstruksi hari ini. Oleh karena itu, mereka memutuskan menginap di hotel yang menjadi lokasi pembunuhan putrinya. Orangtua korban, Rukmila (58) dan Adi Santoso (65), bersama adik lelaki Ryan beserta 2 kerabatnya akan bermalam di kamar yang berhadapan dengan ruang nomor 5. Rukmila tiba di lokasi pada Kamis 6 Agustus pagi untuk menjalani proses pengambilan sampling DNA sang putri. \”Kami memang sejak pertama ingin menginap di sini. Apalagi kami tahu
akan ada rekonstruksi http://planetkidsnw.com/2015/08/making-essential-oils-steam-distillation-absolutes-and-co2s-explained di sini hari ini,\” kata Rukmila dengan tegar dan tabah di Hotel Cipaganti, Garut, Jawa Barat. Namun saat rekonstruksi berlangsung, Rukmila mengatakan enggan melihat adegan demi adegan yang tersangka lakukan kepada Ryan.
Asisten frontliner
Tidak ada komentar:
Posting Komentar