Aba bersih Rp 2,82 triliun pada kuartal I 2015. Laba tersebut tumbuh 17,7 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat RP 2,39 triliun. Direktur Utama BNI, Achmad Baiquni mengungkapkan, kenaikan laba bersih ditopang oleh kinerja dari berbagai segmen bisnis baik dari sisi Pendapatan Bunga Bersih (net interest income) http://houlihansbracket.com/education/campus-calling-youth-connects-on-online-board/ maupun Pendapatan Non Bunga (non interest income). \”Manajemen baru BNI telah mulai bekerja dengan fokus pada tiga segmen bisnis utama, yaitu Korporasi, Menengah dan Kecil, serta Konsumer,\” kata Achmad, dalam pemaparan kinerja BNI Kuarta I 2015, di kantor Pusat BNI, Jakarta, Kamis (23/4/2015). Baiquni bercerita, pada Kuartal I 2015 dimulai
dengan perlambatan musiman, namun Manajemen BNI tetap optimis terhadap pertumbuhan jangka panjang dan pencapaian berbagai target-target utama. Hal tersebut telihat dalam indikator kinerja perseroan yang sudah memerlihatkan angka positif dalam tiga bulan pertama tahun ini. Tercatat, pendapatan bunga bersih pada kuartal I 2015 Rp 6,10 triliun, tumbuh 15,3 persen jika dibanding kuartal I 2014 yang tercatat Rp 5,29 triliun. Pendorong kenaikan pendapatan bunga bersih tersebut karena BNI mampu meningkatkan Net interest margin (NIM) ke level 6,5 persen. Sebelumnya atau pada Kuartal I 2014 , NIM BNI berada di level 6,1 persen. Sedangkan pendapatan non-bunga pada kuartal I 2015 tercatat Rp
2,94 triliun, naik 23,8 persen http://maderas.biz/busy-schedule-consider-an-online-college-for-nursing/ jika dibanding dengan periode sebelumnya yang tercatat Rp 2,37 triliun. Kenaikan pendapatan non-bunga tersebut didukung oleh kenaikan fee based income yang disumbang dari pendapatan premi asuransi, transaksi ATM, dana pensiun, billpayment & PPOB (payment point online bank), bancassurance dan bisnis kartu.
Laba bersih sebelum pajak
Tidak ada komentar:
Posting Komentar