Sesuatu yang lama, sesuatu yang baru, sesuatu yang dipinjam, dan sesuatu yang biru,\” begitulah bunyi syair asal inggris yang diaplikasikan sebagai tradisi pemilihan pernak-pernik pernikahan. Dalam pernikahan Abigail Kingston, gaun pengantinnya adalah sesuatu yang \’dipinjam\’ dari 4 generasi lalu. Ia menjadi wanita ke-11 dalam keluarga yang mengenakan gaun yang sama. http://ctvolleyball.com/business/understanding-search-engine-optimization-and-how-it-helps-you/ Gaun yang dibuat pada 120 tahun lalu. Baju pengantin cantik berbahan satin ini dijahit tangan di New York pada tahun 1895. Orang pertama yang mengenakannya adalah Mary Lowry. Nenek buyut dari Ibu Kingston. Dibuat pada era Victoria, gaun itu pun memiliki potongan dan estetika sesuai dengan era tersebut. Dengan lengan
yang mengembang, bodice yang pas badan, dan rok mengembang besar. Kingston masih ingat saat ia berusia 8 tahun dan mengikuti les piano. Sembari bermain, di atas piano ia melihat foto hitam putih enam pengantin. Termasuk ibunya, Leslie Kingston. \”Saya terus menatap foto itu, dan berpikir \’suatu hari saya berharap akan menikah dan mengenakan http://www.bigmomentfilms.com/top-search-engine-optimization-pointers-for-your-business/ gaun itu,\” Kingston yang merupakan asisten eksekutif dari Charlotte, NC menuturkan pada News.com.au. \”Saya ingin pernikahan bak negeri dongeng seperti itu.\”
Gaun pengantin muslimah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar