Bermula dari mencari kelemahan orang islam tapi berakhir masuk islam (2) Seorang ibu usia paruh baya bernama AB, datang pada saya untuk diterapi. Ia mempunyai kesulitan untuk percaya pada semua orang. Implikasi dari ketidakpercayaan ini ialah dirinya menjadi sulit dalam hubungan sosial, bahkan dalam karir dan bisnis. AB ingin mengetahui apa yang menjadi penyebab kesulitannya tersebut. Ia ingin mengubahnya. Dalam PLR, http://www.biometrics.gov/LeavingSite.aspx?url=http://www.dosenpendidikan.com/ kisah demikian yang muncul. Seekor burung berekor merah, berbadan sebesar kucing, mempunyai sayap yang kuat, berparuh panjang dan mempunyai tatapan mata yang tajam, nampak gelisah terbang ke sana kemari diantara pohon-pohon yang berselimutkan salju. Ia sedang mencari sebuah gua, dimana di dalam gua tersebut sang ayah menunggu. Setelah mencari kesana-kemari,
gua itu pun ditemukan. Dalam kelelahan, Ia memasuki gua tersebut, namun sang ayah tak dijumpainya. Ia menelusuri sepanjang gua tersebut, namun sang ayah tetap tak ada. Dengan rasa kecewa ia keluar gua untuk mencari sang ayah di tempat lain namun sayap dan ekornya tersangkut diantara celah gua yang sempit. Ia berusaha melepaskan diri namun tidak bisa. Akhirnya, sang burung kelelahan dan mati dengan satu kekecewaan, ayah tak ada di dalam gua seperti yang dikatakannya. Dalam tarikan nafas terakhir, sang burung berekor merah berharap bisa melihat ayahnya. Namun, sampai ia http://www.tc.faa.gov/content/leaving.asp?extlink=http://www.dosenpendidikan.com/ mati, ia tak pernah bertemu dengan ayahnya. Hal yang mengejutkan, peristiwa
tersebut terjadi pada jaman purba ketika manusia belum ada.
Bermula dari mencari kelemahan orang islam tapi berakhir masuk islam (2)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar